Pages

Selasa, 23 November 2010

Sepak terjang Shevchenco

Saat menyetujui kontrak 2 tahun bersama Dynamo Kyiv, medio Agustus 2009 lalu, publik menilai Andriy Shevchenko tengah mengambil langkah aman guna menutup karir di klub yang mangangkat namanya di peta sepak bola dunia. Well, publik tampak salah sangka alias keliru.


Hanya tiga hari setelah kepindahannya dari Chelsea, Sheva langsung mencetak gol tatkala Kyiv bersua Metalurh Donetsk di Liga Ukaraina. Tak sampai sebulan, Sheva terjun di Liga Champions. Bukan cuma gol yang dia cetak, tapi bomber 33 tahun ini juga sukses menyabet predikat man of the match pada laga kontra Rubin Kazan tersebut.
Sukses tak berhenti disini. Sheva kembali memamerkan kemilaunya ketika Kyiv bertemu Inter Milan dengan mencetak satu gol pada matchday 4 LC 09/10. Secara overall, ini gol ke 15 Sheva ke gawang I Nerrazurri. Sementara itu, gol tersebut merupakan torehan ke 63 sepanjang ia berkecimpung di pentas antar klub Eropa.
Jika mengacu pada kontrak awal, musim 10/11 ini seharusnya menjadi tahun terakhir di klub yang berbasis di Valeriy Lobanovskiy Stadium. Kendati begitu, tanda-tanda menurun masih sama sekali belum tampak. Pemegang rekor terbanyak dalam kategori cap (96), gol (45), dan durasi sebagai kapten Ukraina (47) ini masih saja mengkilap.
Bukti sahih tersaji saat suami Kristen Pazik, model asal AS yang dinikahinya pada tahun 2004 setelah sebelumnya bertemu di acara peragaan busana Giorgio Armani itu, kembali mencetak gol di Liga Champions. Ya, ayah dua putra bernama Jordan dan Christian ini masuk score sheet saat Dyiv melumat Gent 3-0 di 1st leg kualifikasi III.
Namanya juga babak kualifikasi, gol Sheva tersebut tak boleh dimasukkan kedalam koleksi resmi karena UEFA hanya mencatat rekor gol sejak babak fase grup. Dengan tren ciamik seperti ini, bukan mustahil argo gol Sheva, yang saat ini berada di angka 63 (terpaut 5 gol dibawah Filippo Inzaghi dan Raul Gonzales), bakal terus bertambah seiring melajunya Kyiv ke babak utama Liga Champions.
Jika akhirnya gagal menembus babak utama, Sheva sudah membuktikan pada dunia bahwa dirinya bukan pulang kampung untuk pensiun, melainkan untuk menuai prestasi. Sepak terjangnya di dunia sepak bola masih patut diperhitungkan para bek-bek lawan.

2 komentar: